Wednesday, August 11, 2004

organ-organ

Sekarang terasa lagi nikmat nya telinga teman. Telinga dihubungkan dengan handphone, lalu komunikasi antara hati, mata dan telinga menjadi ada. kalau telinganya buta, maka hatinya mungkin akan jadi kosong. Demikian juga kalo matanya tuli, maka hatinya akan cuman menjadi satu organ pelengkap. Ya..masing-masing saling melengkapi.
Cerita tidak konek, tapi mengingatkan saya pada satu organ yang sedang melayang saat ini. Masih terasa nikmatnya berbicara dengan organ sendiri, tidak ada yang tahu keculai kita berdua. Saling berbagi kesedihan dan pengalaman di the house of stone and light. Sherina bilang: "emangnya organ bisa berbagi kesedihan?". Bisa dong... Wong, organ itu cuman sebuah istilah saja. Ah, dasar anak kecil, belum bisa memaknai keberadaan "kata asing" dari bahasa sendiri.
Bukan, bukan. Ini bukan tentang asmara, tapi tentang kehidupan. Tanyalah sama semua orang, pasti tidak akan ada yang ingin melepaskan organnya. kecuali orang orang yang percaya dengan organ plantation (I am in the list!). Tangan-tangan saya selalu melekat, sama halnya dengan organ-organ lainnya. Tapi pada saat tidur, saya kadang tidak menyadari nya. Karena saya tidur dengan pulasnya, tanpa bisa mengingat-ingat kejadian yang saya alami hari ini (Untung, ada souvenir dari UNICEF). Kecuali loh yah, kalau semuanya bisa dikeluarkan lewat mimpi-mimpi. After sleep, I dont believe in dreams, but Before sleep, I do believe in dreams.
Benar-benar tanpa konektifitas....

Melayanglah organ-organku, malam ini saya akan tidur...
dan maaf, saya tidak bisa berjanji untuk membawamu kedalamnya...
bukan karena tidak berubungan dengan masalah asmara,
tapi karena tidak ada lagi tempat di dalam tidurku...

Buat organku,
tadi sore saya di vaksin malaria!!!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home