Monday, December 13, 2004

sang dewi dan rembulan

hampa jiwa meradang, duhai sang matahari,
kupeluk mutiara berlapis sayang, duhai sang dewi
dan kukunci-nya dengan akhir suatu sentuhan, sang rembulan...

tak tentu arah melangkahkan hati,
hendak kukemanakan semua asa, sang dewi?
senyuman menghiasi impuan semu, sang pangeran.
dan tetap tersenyum buat yang terbang...

bibir bergerak bersenggolkan nafas, sang dewi
dan sang pangeran...... bawalah pulang asa itu
dan kunci lah dengan sebuah kata akhir sentuhan, sang pangeran

dan tersenyumlah dibawah rembulan, duhai sang rembulanku
betapa, makan asa yang berkepanjangan
tidak ada fase kenyang dalam panjang ini...

dan kukunci dengan sebuah kertas merah, coklat atau biru
berukir sang pangeran, dewi dan rembulan...

wageningen, 07:16 PM
duhai sang-sang...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home