Thursday, March 31, 2005

jangan memaksa

permainan-permainan dengan jalan cerita ini akan menemui lampu merah, dekat ini.. dalam waktu dekat ini.
Tidak ada yang kita bisa putar kembali, dan bersama-sama terayun-ayun di dalamnya, berteriak, menangis, merangkul, dan berpandangan satu sama lain, bersama untuk kemudian duduk dalam ritme putaran yang normal.

perjalanan panjang nan sarat akan segera di tunda, berhenti atau akan hilang. ah, betapa waktu menyesakkan dada kita, setelah membuat kita bersama dan tersenyum, berteriak, menangis, merangkul... dan berjalan bersama.

Bukan episode yang hilang, bukan serial yang tertunda, tapi dilema dua atau tiga rasa yang bercampur, dalam dua hari ini, tiga hari ini, atau tiga puluh hari kedepan. dunia ini tidak berputar, jika tidak ada tetesan-tetesan kecil itu, bukan? bukan..bukan itu...
tapi tetesan-tetesan hangat pembawa benih keakraban,persahabatan, dan persaudaraan, erat.

Bukan dunia jika ini tidak berliku, lurus, dan kembali berliku. tidak beritme rendah, akan tetapi naik, turun, dan naik lagi.. entah kapan kita turun lagi...

tidak ada yang terucap... hanya tatapan kosong, seperti dipasung. ah, dunia memiliki putarannya sendiri, dari sana.. lalu kesini, dan dipersimpangan jalan itu, kita bertemu.. berpisah.. dan bertemu kembali. kapan? jangan tanya saya.

tidak ada... jangan... dan semuanya akan kembali naik, turun, dan ingatan-ingatan atas sebuah pelukan dan tetesan-tetesan hangat sarat rasa akan terasa menghibur, menyakitkan, atau tidak berasa sama sekali.
dan, disitulah kita menilai arti kamu, saya, dan kita. sebab, kamu tidak ada di sisi saya dan kita, kan?

jangan memaksa untuk naik.... toh kamu bisa tersenyum disana, duduk, minum.. dan mengingat semua sambil lalu.. meskipun akan terasa sakit.

kusimpan air mata ini. buat kapan? nanti? besok? lusa?

atau buat pertemuan selanjutnya?



Wageningen, 31 march 2005

0 Comments:

Post a Comment

<< Home