Wednesday, March 30, 2005

Sembunyi

Seperti bermain enggo lari, bersembunyi di semak, diatas pohon, dan diatap rumah yang nyambung dengan ranting pohon mangga yang besar. Ditemukan, hai... sambil malu, ketahuan. Ah, ketahuan. Tidak bisa sembunyi lagi... Padahal, bersembunyi, menyembunyikan diri, adalah hal indah. Begitu kan bu?
Tidak peduli orang akan mencari-cari ibu, kan bu?
Biarkan saja orang-orang pencari ibu sibuk berjalan, mondar mandir, membongkar tumpukan semak, untuk menemukan ibu. Ibu dengan tenangnya duduk, merenung, bersembunyi di tempat persembunyian.

Biarkan saja orang-orang itu kebingungan dengan diri nya sendiri, bingung memikirkan ibu... padahal ibu sibuk dengan diri ibu sendiri. Ya kan bu?

yah sudah bu, selamat bersembunyi.... biarkan saja orang-orang sibuk diluar persembunyian sana, mencari ibu, melihat ibu, dan menertawakan ibu... Toh, ibu cuek dengan mereka (saya setuju itu ibu), sibuk bersembunyi, menikmati tempat persembunyian, sambil makan salad sayur. Pas keluar, jadi seperti model di kalendar itu, berbodi singset dan bermata bagus. Ibu iri kan dengan dia? Ibu punya beauty yang lain. Yakinlah.

Sembunyi yang baik.... biar saja orang sibuk berfikir dengan hidup ibu. Hahaha, mereka membuang-buang energi yang banyak. Tolol mereka itu, ibu. Seperti orang tidak sekolah.

Ayo ibu, kita teruskan permainan enggo lari ini. Bersembunyi kita bersama, ibu disana, aku disini... Dan kita tertawa buat diri kita sendiri, di tempat persembunyian kita.


mencari tempat bersembunyi buat ibu

Buat "ibu" yang sedang bersembunyi.
Suatu saat, ibu keluar dan berteriak: Ciaaat... Berubah!!!!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home