Tuesday, June 07, 2005

Kata cinta, malu, geli, takut

Barusan kau bisikkan kata cinta, sambil tertidur. Barusan kamu mabuk?
Tak ingin kau sudahi percakapan besar antara kita, karena besar bicara itu. Tak ingin aku lari?
Kau dentangkan alunan itu di telingaku, dan saya menikmati sambil tertawa, malu, geli, dan sedikit takut. Begitu besar keinginan kamu untuk memegang kemudi putar yang tengah dialunkan?

Barusan kudengar auman suara harimau. Mimpi!. Bukankah kamu akan menyelamatkan binatang-binatang itu dari api?
Cinta dan api, kamu telah membawa dua hal itu kehadapan dunia sempit. Lorong-lorong yang terhindarkan untuk dilewati: busuk, bau dan bahan tertawaan. Padahal di lorong itu terdapat kedamaian: aku bisa berhayal dan membangun dunia INTERNET bersamamu, tanpa gangguan orang-orang berbau harum parfum dari Paris.

Tidak mau aku berjalan dalam lorong itu, ah. Kubuka jalan lebar swadaya buat dilalui, buat aku, kamu, kita. Swadaya, dua daya bukan? karena melibatkan pengorbanan aku dan kamu.

Besok kita akan menikah!


Buat calon istriku
,
siapa gerangan? kamu kah? kamu siapa? kamu dimana?

2 Comments:

Blogger ana said...

(nitip pesen)
buat calon suamiku....

aku masih rajin ke pantai menanti pesan dalam botol darimu yang berisi kata-kata cinta manismu- yang mungkin akan membuat aku geli, malu dan takut, tapi aku tetap menantinya. Pantai ini luas, sayangku, kita tidak perlu membuat jalan atau melalui lorong2 sempit bahkan labirin yg membuat kita pusing. kita bisa berguling-guling dlm pelukan sejauh yg kita mau....dan kita menikah, sayangku.

4:24 PM

 
Blogger tukangpot said...

hmm bukannya status di frenster "married"??? waaaaaaa kecolongannnn... ke salon ahhhh *siap2 pdkt* kikikikik

3:58 AM

 

Post a Comment

<< Home