Thursday, June 02, 2005

RIAK NIAS

Riak angan ditiup angin. Kamu pernah bercerita tentang angin di Nias.
Tiupan bernuansa cinta bagiku, kau ucapkan tidak hanya sekali, dan tidak hanya tentang Nias. Kuingat kamu di Nias.
Kau rangkai cerita mesra tentang hidup disana, dan kudengar rangkaian cerita cinta tentang Nias-mu. Kuingin menuju sana. Bukan, bukan Nias, bukan Aceh, tetapi dimana kamu berpijak!. Ingin kuhirup udara pijakan kita berdua, bersembunyi dibalik tirai malam, dan tertawa diantara angin. Bukan angin Nias, bukan angin hembusan dari daerah sini, sana, situ, tapi angin hembusan pijakan kamu.
Jauh disana, ingin kurasakan bersama. Lari dari hembusan bosan, lari dari hembusan ketakutan akan ketakutan, dan memulai dan menjelajah semuanya, dari atas ke bawah, lalu kulihat matamu membelalak karena mataku….

Bukan, bukan di Nias, tapi tempat dimana kamu berpijak,
dan pun, aku berpijak: kuingin menghirup udara bersamamu,
menyelami arti dunia bersamamu.

Kuingin ada di NIAS, June 02, 2005, 02:48 A.M.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home