Aku ingin merubah dunia, begitu yang dikatakannya beberapa tahun yang lalu, ditahun tahun persimpangan untuk memilih, jenis hidup apa yang akan ditempuh. Tidak seperti itu juga, setiap saat adalah persimpangan waktu untuk memilih, kujawab setelah bertahun-tahun keinginan itu pertama kali diucapkannya kepadaku, beberapa detik yang lalu. Kita dalam sebuah percakapan jarak jauh dan jarak pikiran, bahwa baru kumengerti ucapan merubah dunia yang kauucapkan ini. Kamu tentu tidak bermaksud untuk menciptakan teori pergeseran lempeng yang baru, teori big bang yang kemudian akan diterapkan kepada generasi-generasi kedepan yang tentunya bentuk bumi tidak akan seperti sekarang ini, bukan?
Sekarang kumengerti, bahwa merubah itu bukan fisik dunia nya, bukan definisi dan batasan istilah gunung yang akan ditekankan didepannya, demikian juga lembah, cekungan, pohon dan zat-zat lainnya. Bukan jenis udaranya, jenis airnya, bukan juga jenis orang-orang nya yang menggunakan zat-zat itu. Lebih kearah mencuci cara orang-orang berfikir, dengan cara kamu dan kemampuan memutar balikkan pikiran orang dan cara menghargai orang didunia ini. Atau ada maksud lain?
Tapi walaupun tak kusebutkan, saya sekarang mengerti kenapa kamu ingin merubah dunia. Kadang tidak adil, saya tahu dan ketidakadilan itu yang eksis, karena cara berfikir dan berlaku orang yang tak adil, yang akan kamu rubah. Merubah dunia berarti merubah orang? Apa kamu yakin jika merubah orang-orang pengisi dunia ini, dunia ini lalu akan berubah? Hehehe, terlalu jauh berfikirnya.

Buat seorang teman. Sering kumelihatmu online!
29 October 2005, 04:45 A.M