Saturday, November 12, 2005

dua pulau malam

bukan adab yang tua yang tengah melambung membuka luka baru, bukan pula jatuhan daun tipis yang melayang perlahan-lahan sampai terbawa angin lateral menundanya menyentuh tanah kotor.

tiap hembusan angin seakan menyingkap mutiara-mutiara kecil bersembunyi dibawah rijang-rijang coklat dan merah, bersih dan suci, menurutku, dan tak ada putihan lain yang mengalahkan putih yang kamu buat sederhana, tanpa sentuhan modernisasi, dan datang dengan begitu adanya.

Isapan nafas yang begitu dalam meninggalkan lubang dalam hati, menyembunyikan bayangan mutiara putih yang tak seorang pun bisa menyentuhnya, pun tak ada hak untuk membayangkan memegang dan terlebih membaui.

gulungan langkah-langkah yang terbuat bagaikan sebuah film berdurasi singkat yang rusak karena diulang; mengulang setiap detik detakan jarum jam yang kamu tinggalkan dengan tidak bertanggung jawab, membiarkannya menyala dan membara meninggalkan merah yang tak dapat kuputihkan.

karena kamu adalah malamkucinta kamu.
antara dua benua, dua negara dan dua pulau, 11:52 PM

0 Comments:

Post a Comment

<< Home