Thursday, January 12, 2006

Pengemis

Satu hal yang jarang (bahkan tidak pernah kulihat) beberapa hari terakhir ini adalah orang pakaian compang camping (bahasanya SD banget) memperlihatkan PALM dan meminta-minta, mulai meminta minta sambil memperlihatkan muka penuh derita. Anak kecil dalam gendongan pun, apalagi. Pemerintah nya bisa dibilang bolehlah dalam hal penertiban penertiban seperti itu. Makanya, jangan harap membawa kondisi traffic light dari sana ke sini, penuh dengan orang berlari-lari mengejar setiap mobil yang berhenti, beruntung jika orang-orang dari kapak merah tidak mampir. Buang bayangan itu jauh jauh.

Aha, ternyata pengemis type lain yang kutemui. Mereka sangat harum dan bersembunyi dalam kantor kantor mewah dibungkus sebuah nama yang membuat mulut bisa menganga dan 'menyemburkan' kata wow. Tidak ada bedanya dengan pengemis-pengemis di pinggir jalan yang memburu-buru mobil mobil (mewah) dan menengadahkan tangan, dengan alasan kemanusiaan (sampai sekarang saya masih belum mengerti dan percaya jika tiap sore ada satu dua orang yang mengumpulkan uang-uang yang diperoleh dan berkata: bayi nya di buat lebih kumuh lagi dong!). Perlu sebuah pengakuan langsung dari mulut mulut si aktor jalanan itu.
Disisi lain, itu sudah pasti. bedanya bukan sekala hari, tapi bulan, tiga bulan, enam bulan atau setahun. Tiga tahunan pun hal yang lazim, sama lazimnya dengan lari lari mengejar tumpahan dollars buat sebuah proyek yang mengatasnamakan manusia. Beda yang lain, bukan PALM yang di andalkan, tapi dengan design graphic yang bagus, kertas yang wah, dan dihiasi dengan kata-kata indah didalamnya dengan struktur bahasa dan pemilihan kata yang sangat sempurna. Duh, dunia ini, dan istilah kemanusiaan selalu jadi alasan, peluru dan senjata buat hidup.

buat semua pengemis.

pathumthani, 12 januari 2006, 10:30 AM.

3 Comments:

Blogger L. Pralangga said...

Pengemis, itu mah masalah kejiwaan - bener ulasannya, bahwa mau pake pakean yang dekil sampe yang berdasi kalau mentalnya "beggar" ya begitulah - persis di Liberia juga begitu :).

16 Jan, penobatan presiden Wanita pertama afrika di Liberia, Laura Bush mau dateng bareng Condi Rice, dan Oprah Winfrey - Udah deh showbiz merambah Liberia.. Pengamanan ketat udah mulai terasa, merekalah yang diberi jalan..sisanya considered cats and dogs :)

Salam kangan dari Liberia, Afrika Barat! :D

7:47 PM

 
Blogger ime' said...

berdasi tapi ber-mental "beggar"??? mmmm.... let's just face it, kita semua pun begitu, walaupun itu secara tidak langsung :)

owner perusahaan adalah beggar bagi customer, yang nyodor'in product mereka lewat SPG-SPG cantik.

Engineers adalah beggar bagi owner untuk bisa membantu finansial mereka, sambil nyodor'in selembar (atau dua lembar) kertas bertuliskan data pribadi dan prestasi. dan tentu saja, keringat dan (terkadang) darah.

all of us are beggars, tapi bedanya, adalah terhadap siapa kita menjadi seorang beggar.

kita juga di-considered as cats and dogs, kalo' bicara soal 'kehidupan'. cuman, kebanyakan cats and dogs nggak nangkep bahwa mereka adalah cats and dogs, what they do is just running their life.

tapi, walau cuman cats and dogs, kalau punya freedom, what's the big deal? Toh cats and dogs (yang bukan pet) punya ability buat mengais makanan sendiri, usaha sendiri, bertanggung jawab sama kehidupan mereka sendiri. Nggak perlu diikat, dikungkung dan dipagari, menjilat tuannya, memungkiri kodrat alamnya, untuk mendapatkan sesuap nasi (itupun kalo' cats and dogs itu makan nasi).

semua orang sama :) hanya, cara memandang kita aja yang beda ;)

hahaha, gue jadi inget tulisan yang dikasih muhy tentang dogie yang menjilat. mmmm, gue taro dimana tulisan itu yah?

9:34 AM

 
Blogger L. Pralangga said...

Dear Muhy,

Kumaha daramang?
Sok atuh updatena.. :)

Mampir ka warung podjok, moga2 sehat - happy weekend, atuh! :)

11:03 PM

 

Post a Comment

<< Home