Monday, January 09, 2006

selamat gabungan

Dear you,

tidak sopan mengatakan itu. Jalan kamu berbeda dengan jalan orang-orang lain. Pijakan-pijakan yang kamu buat dan torehan-orehan air mata yang kamu buat, sangat berbeda dengan manusia manusia lain di belahan bumi ini, dan itu membuat orang menjadi sedikit dengki: kamu cantik, pintar, luwes, baik hati, ramah, kreatif, dan berani menikah di usia muda; suatu hal yang mungkin dihindari oleh wanita wanita jaman sekarang yang saya kenal. mungkin lho yah, mungkin juga karena karier yang menghalangi, atau terhalangi oleh karier, atau keduanya telah bercampur baur menjadi satu. Kamu punya karir dan punya status sosial, dan penghargaan dari orang-orang disekelilingmu yag melihatmu dengan tatapan yang dalam setelah langkah-langkah mu kehilangan suaranya. Dengan suara hembusan nafas yang keluar dari lubang hidungnya yang bermakna (mungkin lho yah): Alangkah beruntungnya suami dia.

Mutiara-mutiara yang kamu simpan menghancurkan hatiku, tau! Setelah tahu impian-impian yang terpelihara dalam patri mu, tersimpan dan tetap membara dan meletup-letup dalam setiap aliran darahmu. Kamu tidak tahu, betapa saya mengagumi aliran-aliran darah itu, yang senantiasa terasa dalam setiap langkahku, dalam setiap denyut nadiku: buat semua percakapan-percakapan di masa lalu kita, kamu masih ingat?. Yah, kamu akan terus memberi warna dalam tatapan-tatapan saya yang jauh kedepan!

Langkah-langkah ini semakin hari semakin kecil, karena perut yang semakin besar?, bukan, bukan karena itu, tapi lebih karena jalan-jalannya semakin sempit, dan kita tidak bisa berjalan sambil melambai-laambaikan tangan kita ke kiri dan ke kanan, ke atas dan ke bawah. Emang bisa melambaikan tangan ke bawah? monyet kali yah, hehehe.

Tidak ada alasan, hilangkan itu dalam hatimu. Jangan biarkan kata 'terlambat kamu' atau 'ah, kamu payah, terlambat datang kepadaku' terus menjadi hantu. hahaha, kamu telah menjadi hantu yang sukses buat diriku, membuatku memiliki beberapa kunci-kunci untuk mencari dia. Terima kasih, kamu akan merasakan kasih itu secepatnya. Hah, kamu lupa satu hal yang selalu membuatku menangis. Durian itu belum habis, dan masih membaui kamarku, kamar asli dan kamar virtual. Yakinlah, kamu akan mengatakan 'oh, maafkan telah menanyakannya' setelah mendengarkan rationale ku. Bukan karena kesendirian, tapi karena kebodohan, atau kesalahan yang saya sendiri tidak mengerti. Outputnya? ah, kamu akan tertaawa mendengarkannya, terbahak-bahak dan akan menangis setelah itu.
Peluk saya, karena saya mengagumimu.

Selamat tahun baru, Selamat Iedul Adha, saya rindu tempat itu setelah sholat, malam hari, dan kita berjalan sambil bercerita, sambil makan lumpia goreng.


Bangkok, 09 January 2006, 04:58 PM.
Hanya karena salah prosedur (dan waktu), lain tidak!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home