Monday, February 27, 2006

capek

semua kerikil-kerikil itu telah kubersihkan dari jalan kecil itu, dan kamu tak ingat telah melemparkan kerikil-kerikil itu sehingga membentuk sebuah pola yang sempurna di tengah jalan kecil itu, yang sering kulewati? ingat? atau hanya merupakan lemparan-lemparan biasa seperti yang biasa kamu lakukan?
kamu tak tahu betapa susahnya menyingkirkan sebuah kerikil itu, dan mengumpulkannya menjadi sebuah pola yang indah?
hanya gumpalan kecil, tapi itu telah menyita penglihatanku di setiap langkah di jalan kecilku, mencari bayangan dirimu disemua kumpulan krikil yang aku buat.

datanglah, dan biarkan aku memelukmu hangat, membauimu dan membawamu ke sebuah percakapan tiada batas sepanjang malam. aku rindu kamu.

terjadi, dan biarkan terjadi lagi kan? dengan untaian kata yang membuat ritme kita sama, menyatu dalam sebuah untaian nada yang keras.

baik, tetaplah dalam setuju itu, memandangmu dengan sepenuh hati sepanjang malam, dengan ombak-ombak keras dilluar sana, tidak mengalahkan sorotan matamu ke mataku, tidak melepaskan satu detik dalam tiga detik.

sungguh aku capek merindu kamu, pulanglah, karena makan malam di tepi Chao Praya menunggu kita.

rindu kamu di kota ini, bangkok 27 Februari 2006, 08:04 pm.

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

i'll be home tonight.. honey..

2:22 PM

 

Post a Comment

<< Home