Sunday, April 23, 2006

Asia = Eropa

Wanita gemuk namun sexy itu mengajak ku ke fitness kemaren. Ayo lah, saya punya satu invitation yang kamu bisa pake, disana semua fasilitas lengkap plus sauna dan lobby dengan tea-making facilities dan enjoyable sofas, which you will like. 'Kamu kan pegila teh'.
'Last time I went to gym was five years ago and I dont know whether good for me to go again or not'
'Well, okay, pick me up in front of the park 10 am'.
'See you dude'

Gym nya benar-benar megah. Di lantai paling puncak di salah satu super mall di city of Angel nya Asia (said to be), semua fasilitas gym yang tercanggih yang pernah kulihat ada disana. Screen buat monitoring pulse and our workout is already 'touch-system' dan once we are doing exercise, the screen nya berganti dengan monitor TV dengan saluran-saluran dunia yang anda maui. Weleh, weleh, weleh. Serasa naik Cathay Pacific rute Eropa-Asia.
Lobby dengan tea-making facilities nya juga perfect. Sofas-nya lebih enjoyable dari yang kubayangkan. Dan tea machine nya, top deh. I think in total I drank 20 cups of tea there in 5 hours in the gym.
Working out in a like-aquarium is also nice. I could see people walking on the mall and I could see people watching us, may be berkomentar seperti ini 'Wah, orang-orang sehat itu, look at the healthy people up there'.
Diantara workouts, ku menghela nafas di lobby itu. Tanpa janjian, aku bertemu dengan wanita gemuk namun sexy itu di lobby, tertawa melihatku datang dengan a yellow cup of tea ke sofa hijau gelap di sudut ruangan itu.

Kaget aku waktu ditanya 'Hey, tell me about your sex life, about your sex adventure'.
'Pardon me?'
'Tell me about your sex life, about your sex adventure'
'Oh..'
'Nothing special, I am still virgin'
'hohohoho. I dont believe'
'Well, only I know it, and its no for sale; thats for sure'
'so, how does it feel to have it with european girl?'
'hahaha, you are so funny madam, you have children and you ask me that question'
Wanita itu bercerai dengan suaminya, dan setiap workdays, anak-anaknya bersama dia, dan setiap weekend, anak-anak nya bersama dengan bekas suaminya.
'I never want to talk about my very personal life, like sex and of course religion, that is me'
'You are so religious muhy, I know it'
'Well, nobody can judge, only me and HE (I said it in my heart)'

'Wanna tell you something'
'Somebody asked me to go to the beach next week'
'Then?'
'asked me to go on friday night and come back to city on sunday evening'
'then?'
'I dont know to go or not'
'are you asking opinion?'
'I cant say anything, while continuesly reading page 56 of the green novel'
'Dia benar-benar mau saya pergi dan sebetulnya saya juga ingin tahu apa yang dia (perempuan) itu akan lakukan terhadapku'
'Perempuan? bukan laki-laki?'
'iya, dengan sederhana dan cueknya menjawab'
'Saya rasa nge-sex dengan sesama jenis lebih aman'
Dia lalu bercerita satu pengalamannya dengan seorang (sesama) perempuan.
'Astagfirullahuladziim'

'But I will think, I think I am excited'
'And what about you, so are so closed about that thing (yang lain juga mengatakan hal yang sama'
'I have dignity, dalam hati kumenjawab'
'You are so sweet (after giving her a smile meaning no, I dont like to be asked that question'
'Aku harus spa sekarang'
'Thanks, I really enjoy the gym'

Aku tak bisa lagi melanjutkan bacaan di page 57 itu. Pikiranku menerawang. Sudah gila dunia ini, hal-hal seperti yang tadi dibicarakan sudah sangat biasa bagi dia dan bagi sebagian banyak orang (bukan kali pertama saya di bawa ke pembicaraan tentang sex sesama jenis). Dia punya anak, cerai, membesarkan anaknya, dan sekarang bermain cinta dengan sesama perempuan. Dunia ini gila.
Akupun memikirkan tentang cerita teman-teman pria nya yang suka dengan sesama pria.
'Aku ada di Asia dan pembicaraan ini kupikir cuma ada di Eropa atau di Amerika atau di negara-negara jauh disana'.
Mungkin aku pura-pura bego saja, pura-pura tidak tahu. Aku kan bukan anak kemaren sore, not a yesterday-afternoon boy.

Aku lalu membanding-bandingkan fasilitas di Eropa dan Asia, semuanya sama. Karena fasilitas sama sehingga semuanya pun harus sama? Lalu kapan kita akan memakai kata 'identitas' atau identity?
Emangnya identitas Asia seperti apa? identitas Eropa seperti apa? identitas Amerika seperti apa? Asia identik dengan siri, malu-malu? dan benua-benua 'maju' identik dengan sex bebas dan sex dengan segala jenis?
mmm. takut berkomentar, hanya terpikir saja. Aku tak akan pernah mengeneralisasi, kembali lagi ke orang-nya. Orang Asia, orang Eropa, orang Amerika, orang Afrika, semua sama saja. Bedanya hanya di 'rasa' saja dan tiap orang punya cita rasa yang beda-beda. Hehehe, maksudnya apa?

Eh iya, jadi ingat ingin ke Afrika. Someday yah, wait me there, hang on in there, baby!

Mataku lebih terbuka lagi, dan aku harus berhati-hati melangkah.
23 April 2006, 11:22 pagi.

1 Comments:

Blogger ime' said...

huhuhuhuhu... ati-ati disana yah... kuat-kuatkan iman-muuuhhh...

the road is tough memang... tapi, banyak orang yang mendukungmu disini :)

tjiaaaaayooouuuuuu :P

10:44 AM

 

Post a Comment

<< Home