Friday, April 07, 2006

minder

Aku tak akan mungkin sanggup masuk ke dalam dunia mu. Tak akan pernah aku merasa bangga dengan dunia dari generasi sebelummu, penuh gemerlap dengan dunia berpuluh puluh lantai diatas tanah dan lahan yang penuh dengan berbagai angka kosong di mata uang baht itu.
Aku tak akan pernah menyesali keringat-keringat siang itu, sesalan-sesalan dan semua ancaman-ancaman yang aku dan kamu buat di tengah siang itu, didalam gelap nya ruangan empat kali empat meter itu, berakhir dengan kata shit dan ciuman kecil di bibir merahmu.
Aku tak akan pernah bisa mengganti masa lalu ku, di kompleks yang kebanjiran tiap tahunnya di daerah sana, dan tak akan pernah menggugat jumlah pegawai bisnis generasi mu yang sukses itu, dan mampu mu membayar tujuh angka nol di mata uang rupiah untuk tiga puluh malam di lantai duapuluhan itu, setengah dari semua jumlah bangunan di tengah kota besar ini dengan gemerlap lampu lampu kota ini terus bersinar sepanjang malam. Mahkotaku yang kubanggakan ternyata hanya sebuah shit dari semua ruangan ini, dan aungan suara-suara mobil itu bagaikan neraka dimalam hari buat mu, dan dinginnya malam itu di istanaku hanya sebuah batu es yang kecil yang tak berbanding dengan dinginnya saljumu di puncak menara itu.


ayo sudahi hidup kita di dunia yang berbeda dan meludah keras dari tempat yang tinggi ini.

aku tinggi di lantai dua puluh delapanmu, dan minder.
Cuih, 7 April, 2006, 00.53 am.

1 Comments:

Blogger ime' said...

angka nol 7 digit? 0.000.000 maksud lo??? pantesan lo nggak mungkin masuk ke dunianya :)):)):))

*kidding lhooo :P*

8:35 AM

 

Post a Comment

<< Home