Wednesday, May 17, 2006

tidak kompatibel

aku tahu benar betapa tetesan-tetesan itu, apalagi aliran-alirannya, tak akan pernah terlihat keluar dari kedua mata kecil mu itu. kamu menumpahkan semuanya ke kulitku, membuatnya bercampur dengan butiran-butiran dan kristal kristal bening yang sulit tumpah, meskipun secara alami selalu ada disana dengan luncurannya yang berwarna coklat itu, pekat dan besar. aku seakan bermimpi melihat semua tetesan-tetesan itu berubah menjadi aliran-aliran yang deras dan tak berhenti dalam hitungan beberapa ratus menit, menundukkan kepala mu di jenjangan bagian tubuh.
aku menyebutnya dua dunia yang tak akan pernah bisa menjadi satu, yang kita coba satukan dengan dua upaya yang berbeda, yang tidak compatible, because the incompatibility is there, which does matter most.
sungguh susah berbesar hati mengobservasi bagaimana kita hidup dan berkembang, dan proses yang membuat kita menjadi seperti sekarang, bagaikan dua aliran sungai yang bertemu dalam satu branch, menyatukan sedimen-sedimen yang dialirkan oleh dua branches itu, yang salah satunya mungkin telah berisi bekuan-bekuan magma dan keras piroklastik yang ditumpahkan oleh gunung merapi sana, berkobar seperti sekarang dan siap menumpahkan semua nya, semuanya hampir telah tertumpahkan; bukan dengan aliran-aliran lava, magma, atau lapili-lapili dan ash-ash, melainkan dengan tetesan-tetesan ha dua o yang berubah menjadi aliran-aliran kecil yang kita hapus. sungguh tak adil (there is no fairness in this world as you said), begitu mudahnya kita menghapus dan mengeringkan tetesan-tetesan yang sungguh tak mudah keluar dari kedua kelopak mata kecilmu itu.

aku sekarang sadar bahwa proses membesarkan aku dan cara aku melihat semuanya tidak kompatibel dengan romantisme cara bangsamu, cara klanmu dan cara mu sendiri. kebenaran-kebenaran itu akan selalu salah, sama salahnya (atau kelirunya? atau caranya yang keliru?) dengan kebenaran-kebenaran romantisme cara bangsamu, klanmu dan kamu. Aku menyebutnya proses menyatukan dua otak, yang prosesnya selalu ada disana, proses yang selalu harus mengalah dengan mengerti dua cara yang berbeda, akan dua hal cara yang tidak compatibel, tidak klik.

ultimatum itu akan jatuh dalam dua kali check-in penerbangan internasional rute asia tenggara ke selatan ke tenggara, dan aku sudah bisa merasakan kebencian akan ketidakadilan, atau ketidakpuasan, atau kelebihan cara melihat sesuatu yang berlebihan yang sungguh mungkin akan membunuhku kali ini, object cinta yang tak diberikan restu; karena klan, karena satu kata: perbedaan.

sungguh sang kuasa, jangan bunuh aku dengan membuatku membunuh semua ini, bukan karena alasan cinta, tapi karena aku bukan seorang pembunuh, seorang pembunuh rasa.


moo 17 chiangrak road pathumthani, 16-17 mei 2006, 11.00pm - 08.30 am.
how i wished i could have given time for myself too.

1 Comments:

Blogger ime' said...

kamu di indonesia yah? kok gak bilang sih??? bareng-bareng mbah maridjan ke merapi yah????

hebatnya kamu :P

emangnya, merapi itu klan apa?

10:36 AM

 

Post a Comment

<< Home