Monday, July 03, 2006

dunia berdebu

Yah, aku ingin berada di atas jalan-jalan berdebu itu, membiarkan debu-debu itu melekat di seluruh tubuhku, membiarkan anak-anak kecil itu memanggil-manggil namaku yang tak jelas, membiarkan anak-anak kecil itu menarik tanganku, menarik bajuku dan memperlihatkan susunan mutiara-mutiara nya yang putih tak beraturan.

Yah, aku ingin memeluk tubuh kecil nya yang tak berdosa itu, membagi semua tawa yang tak berarah, dan menikmati semua tawa-tawa yang keluar, yang bentuk nya seperti tangisan, tangisan bagi orang lain. Kamu masih menyebutnya tawa, dan hal itu sangat berbeda dengan definisi orang-orang lain yang dungu, yang memandang tawa-tawa itu seperti tangisan.

Yah, aku ingin berada ditengah-tengah mu, berlari denganmu tanpa berfikir tentang hidup. Aku hidup dengan kamu; mungkin hanya sebuah teori ku, mungkin hanya sebuah obyek. Tapi, sungguh aku bermimpi dan berandai-andai di malam yang semu ini, malam tanpa warna, tanpa identitas. Kalian lebih memiliki identitas.

Yah, aku membayangkan senyum-senyum bahagia itu, senyum yang tak dimiliki oleh semua orang yang menghembuskan nafasnya di kedamaian dan kenikmatan dunia, senyum yang mendamaikan menurutku, senyum yang membawa inspirasi kehidupan, senyum yang memberikan sebuah mimpi buat dipikirkan di tengah hari, di malam hari.

Yah, aku berharap aku akan kembali menemuimu, di jalan-jalan yang penuh debu itu. Aku ingin kamu mengikutiku, kan kubawa kalian dibawah rindang nya pohon, bercerita dan terus tertawa, makan, tidur. Dunia kalian sangat indah.


Di dunia yang lain, 03 juli 2006, 11:01 pm

0 Comments:

Post a Comment

<< Home